Kalau saya, memilihkan sekolah untuk kakak, hanya berdasarkan kepraktisan saja. Biaya bulanan yang masuk akal atau deket dari rumah. Menurut saya, sekolah di usia kakak, hanya sebagai sarana bersosialisasinya saja, bermain, bermain dan bermain. Tapi tentu saja tidak sembarang bermain atau bersosialisasi, tetap saja ada pakem-pakem tertentu, seperti kebersihan sekolah, keramahan dan cara interaksi guru murid, dan sebagainya.
Kenisha mulai sekolah umur 15 bulan. Pertimbangan saya saat itu, dia perlu menyalurkan energi-nya yang sudah mulai "aktif". Banyak kegiatannya yang sepertinya tidak tersalurkan di dalam rumah yang tidak terlalu luas. Akhirnya saya pun memilih sekolah dengan pengajaran Bahasa Inggris, karena memang yang paling deket rumah, dan lagi pada saat itu kakak hanya masuk seminggu sekali, yang memang dirasa kurang.
Di ulang tahun ke 2, setelah kita pindah rumah, saya pun ternyata masih bisa memasukkan dia ke sekolah yang sama walaupun di cabang yang lain. Daya tempuh sekitar 20 menit mengendarai mobil dari rumah. Masih okelah.. Frekuensi masuk sekolahnya pun saya naikkan menjadi 2x seminggu. Enaknya sekolah franchise dan berwaralaba adalah kita ngga perlu lagi bayar uang pangkal. Cukup tunjukkan kartu dan langsung bisa diproses kepindahannya.
Sebelum masuk ulang tahunnya yang ke 3, mata saya tertuju pada spanduk besar saat melewati perumahan dekat rumah. Disana tertulis " menumbuhkan "MINAT" BACA dan BELAJAR ANAK Sejak Usia Dini (3-6 thn) ". Mengingat kakak yang sepertinya sudah mulai bosan di sekolah lama (karena setiap datang acaranya sama dan sepertinya dia menganggap dia sudah "expert") maka saya pun berdiskusi dengan si papi untuk memindahkan dia saja di sekolah ini. Ternyata, sekolah ini baru SEMINGGU saja ada.. dan untuk memperkenalkan, mereka membuka trial selama SEBULAN alias gratis ngga perlu bayar!
Seperti pucuk dicinta ulampun tiba, saya pun membawa kakak ke sekolah ini, dengan tujuan agak kakak (yang udah seneng sekali baca buku) bisa lebih fokus ke baca tulis, tanpa mengesampingkan konsep bermainnya. Yang lebih membuat saya lebih tertarik lagi adalah lokasinya yang hanya 5 menit berjalan kaki, dan biaya per bulan yang relatif lebih murah dan yang terpenting, pengajarannya berbahasa Indonesia, biar lebih nasionalis aja gitu.. heheheeee
Awalnya kakak masih kangen sama sekolah lamanya, tapi lama kelamaan enjoy juga. Walaupun banyak nyanyian-nyanyian baru yang harus dipelajari, paling engga sekarang dia udah ngga nganggep "enteng" lagi sama pelajaran barunya