Sunday, September 9, 2007

[Crime Story] Impian yang Terkubur (Nia Sari's Story)

Di sepanjang weekend kemarin, gue menyimak paling ngga ada 3 stasiun TV swasta yang mengulas berita menghebohkan di daerah Cibinong ini.. agak panjang, baca kalo lagi iseng aja yaaa....

Namanya Nia Sari.. perempuan cantik berusia 15 tahun, bunga yang sedang mekar dan ranum.. cantik, supel, banyak teman, periang, sebagaimana layaknya perempuan muda yang sedang berkembang, Nia pun bercita-cita menjadi artis, demi membahagiakan sang ibu yang mulai beranjak tua, setelah ditinggal ayahnya sejak lama.. Gadis cantik kembang desa Kampung Citayam Bogor ini, dicintai oleh teman-teman sekolahnya, dan dikenal sebagai anak yang baik, ngga pernah punya konflik dengan siapapun.

Malam itu, Nia dan Dede sepupunya, pergi mencari makanan.. malang, bensin motor Dede ternyata habis, pas di depan Polres Bogor.. Dede pun berusaha mencari bantuan.. lewatlah sebut saja si Bajing, yang dikira tukang ojek oleh Dede, dimintai bantuan untuk mencari bensin campur yang letaknya tidak jauh dari tempat motor Dede mogok... Nia, ditugaskan untuk menunggu motor dan menunggu sampai Dede kembali..
Walaupun hati kecil bicara bahwa si Bajing melihat Nia dengan tatapan mesum, tapi hal itu tak digubris Dede, yang kebingungan mencari bensin untuk motornya.. Oleh si Bajing, Dede diturunkan di pangkalan ojek sembari berkata bahwa si Bajing masih ada kerjaan lain yang lebih penting.. Dede pun menurut, sambil bertanya kepada tukang ojek, siapa lelaki yang mengantarnya, dan diketahui ternyata "tukang ojek" tersebut adalah seorang POLISI berpangkat Brigadir...

Tanpa diketahui Dede, si Bajing ternyata kembali ke Nia, sambil berkata bahwa Nia ditunggu Dede di rumah, Nia pun menurut, dan membonceng si Bajing pulang.. tak dinyana, Nia dibawa ke semak belukar di belakang kantor Kelurahan, dan Nia pun dicabuli.. Nia dipeluk, dan Nia pun berontak.. Nia bilang," kamu kan polisi.. awas nanti saya laporkan sama atasan kamu.." Nia kabur, berlari menjauh dari si Bajing.. tiba-tiba.. DOOOOORRRR... Nia pun roboh.. satu peluru menembus bagian belakang kepalanya, tembus ke pipi depan... si Bajing menyeret tubuh tak berdaya Nia, ke dalam semak belukar, dan ia pun berlalu.. seperti tak pernah terjadi apa-apa..
Setelah selesai membeli bensin eceran, Dede kembali mendatangi Nia, Nia sudah tidak ada.. Dede beberapa kali mencoba menghubungi Nia lewat ponsel-nya, tetapi tidak kunjung dijawab.. Dede pun pulang.. tanpa Nia..

Pagi-pagi, masyarakat dihebohkan oleh penemuan mayat wanita muda, dengan kepala tertembus peluru.. pada saat olah TKP, ada warga yang mengenali jasad korban, sebagai Nia, kembang desa kebanggan Kampung Citayam.. dari hasil otopsi ditemukan proyektil peluru milik Kepolisian RI.. sampailah pada satu kesimpulan, penembak Nia adalah seorang polisi dari kesatuan Intel... polisi pun menemukan ponsel di saku celana Nia, dan nama terakhir yang menghubungi Nia adalah Dede.. dari situlah pengungkapan kasus ini bergulir...

Nia.. Nia.. kehabisan bensin ternyata bisa juga membawa maut..
Dede pun dihubungi polisi mengenai malam naas itu, singkat cerita, si Bajing tertangkap, berdasarkan bukti-bukti dan saksi beserta tukang ojek di pangkalan dimana Dede diturunkan oleh polisi sialan itu.. padahal, pagi harinya, Dede datang kerumah si Bajing untuk mengabarkan bahwa Nia hilang.. si Bajing berjanji kepada keluarga Dede akan membantu menemukan Nia.. dasar Bajingan sialan..!
Pada pemeriksaan pertama, si Bajing bilang, kalau Nia mau merampas sepeda motor miliknya.. sehingga dia membela diri dengan menembak Nia.. ck ck ckk... sudah mau diperkosa, ditembak, masih difitnah pula.. semoga Allah memberi pengampunan buat si Bajingan ini... keluarga jelas saja ngga ada yang percaya.. karena memang bukan tipikal Nia untuk berbuat begitu.. dan tubuh si Bajing lebih besar dan kuat dari Nia, sehingga ngga mungkin kalau si Bajing tidak bisa menahan Nia untuk membegal motornya.. yang jelas, Nia tidak mungkin berbuat begitu..

Pada pemeriksaan lanjutan, barulah si Bajing mengaku, karena ia kesal tidak "dilayani" Nia..seperti yang dikutip di Media Indonesia, Kapolda Jawa Barat Irjen Sunarko pun akhirnya meralat pernyataan pengakuan dari Kapolres Bogor pak Arief bahwa oknum intel polisi si Bajing ingin melakukan perbuatan asusila yang ditolak secara keras oleh Nia, sehingga si Bajingan tersinggung, dan melepaskan peluru ke kepala Nia.. Astaghfirullah.... segitu murah kah harga diri perempuan di mata si Bajingan ini???
Yahh.. keluarga menuntut si Bajing dihukum dengan hukuman mati.. tapi, hukum kita hanya memberikan maksimal 15 tahun penjara karena melenyapkan nyawa orang lain.. tapi dia kan polisiii? yang seharusnya melindungi rakyat? bisa dong dikenakan pasal berlapis.. (yang kalau ditotal kira-kira mengarah ke hukuman mati begitu???) ini malah mempermalukan nama kesatuan tempat dia bekerja, dan membunuh rakyat.. anak perempuan cantik yang ngga berdosa... polisi kan digaji dari uang rakyat.. apa ini yang namanya ADIL?? Polisi sialan kayak gitu udah ngga layak lagi ada di tengah masyarakat.. Polisi sialan yang main tembak seharusnya ditembak aja sebagai balasan hukumannya..
Gue geram bukan karena apa-apa.. gue turut berduka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Nia Sari walaupun gue ngga ada hubungan apapun dengan dia.. semoga Nia tenang di alamnya.. dan diterima Allah dengan segala amal ibadahnya.. Amin..
gambar dicaplok dari sini

No comments:

Post a Comment