Monday, July 14, 2008

Dibunuh, Ditelantarkan atau Dijual?

Mungkin ini posting paling menyedihkan yang pernah gue buat..

Gue sedih, atas nasib bayi-bayi yang dilahirkan dari rahim ibu yang seharusnya menjadi malaikat penjaga-nya, tetapi kemudian terpaksa mengakhiri hidup si bayi atas alasan MALU..

yaah.. itulah realita kehidupan di dunia.. anak yang tidak diinginkan lahir, sementara di beberapa keluarga, anak yang sangat didambakan tak kunjung muncul..

Seperti berita dari Denpasar, Bali hari ini.. seorang ibu mengadu kepada polisi, karena anaknya hilang.. tapi ternyata apa yang terjadi, ternyata ayah si anak (berusia 1 tahun) lah yang telah menjual anaknya seharga 2,6 juta kepada orang lain atas dasar alasan apalagi kalau bukan ekonomi.. kasihan kepada si anak karena apabila tetap bersama keluarga mereka, anak tersebut akan terlantar.. tidak cukup makan apalagi mendapat pendidikan.. sekarang si ayah diproses di kantor polisi, tidak ada yang menafkahi keluarga karena ayah hanya kuli bangunan.. sungguh dilema yang memilukan..

berapa juta keluarga menghadapi dilema seperti ini.. punya banyak anak, tidak jelas kehidupan seperti apa yang nantinya dihadapi oleh si anak, makan tidak cukup, diberi kepada orang lain malah ditangkap polisi, ditaruh di depan panti asuhan agar ada yang mau mengadopsi? dan hampir semua itu dilakukan oleh sang ibu.. kemana si ayah? ibu yang mengandung dengan penuh derita, ayah yang berusaha membunuh ibu karena malu.. ibu yang menanggung malu karena hubungan di luar nikah, ayah yang kabur ngga mau bertanggung jawab.. ibu yang ditangkap polisi karena ketahuan menggugurkan kandungan, ayah yang lari ngumpet di rumah istri tuanya.. ibu yang susah payah melahirkan di WC umum, ayah yang ngga jelas rimbanya.. semua menjadi santapan sehari-hari di berita televisi..

Nasib apa yang seharusnya diterima bayi-bayi yang tidak diharapkan? adakah yayasan yang bersedia menerima bayi-bayi lucu dan tak berdosa ini, agar tidak ada lagi bayi yang ditaruh di tas plastik kresek dan dibuang ke kali? agar ngga ada lagi bayi di dalam kardus yang ditaru di tong sampah? agar ngga ada lagi bayi yang nyangkut di pintu air?

Semenjak menjadi seorang ibu, berita seperti ini lebih "kena" di gue.. pasti ada yang bisa kita lakukan, agar ngga ada lagi anak-anak yang menjadi korban dari ke-egoisan orang tua.. pasti ada jalan agar anak-anak bisa tersenyum dan hidup dengan layak dan bahagia..

Ya Allah, berikanlah jalanMu yang terbaik..

*gambar dari sini

4 comments:

  1. ya begitulah dunia mbak, miris bgt ya?
    jangan kan mbak yg udh berstatus ibu, saya yg blm aja juga kesel bgt liat berita bayi dibuang gt.
    mending "dititipin" di panti asuhan?? sedikit lebih mending mungkin iya, tapi saya pernah nangis loh nengokin anak2 di panti asuhan, ngeliat bagaimana mereka berebut perhatian, sentuhan, dan sedikit kasih sayang dari yg dateng, ga tega banget ngeliatnya....

    ReplyDelete
  2. sedikit lebih mending, paling ngga harapan untuk hidup yang lebih baik masih ada..

    ReplyDelete
  3. Huhuhuhu...

    Sementara aku sangat mengharapkan seorang bayi terlahir dari rahimku, huhuhu, it's really really ironic! :-(

    ReplyDelete