Monday, February 18, 2008

PASTIKAN! Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Walaupun si kakak sekarang sehat, cempluk dan menyusu-nya kuat, namanya uneg-uneg tanpa mendiskreditkan siapapun juga, tetep kayaknya musti diceritain nih.. Moga-moga bisa lebih mendapat perhatian dari Ibu Utami Roesli atau Mbak Sophie Navita...

Waktu kontrol dokter, gue udah diskusikan bahwa gue pengen ikutan program IMD karena banyak manfaat yang gue baca.. (baca attachment)
Seperti ibu-ibu lainnya, gue pengen memberi yang paling terbaik untuk si kakak, dan pada saat itu menurut dokter rumah sakit tempat gue akan melahirkan memang sudah ada program seperti itu.. terlihat dari gantungan-2 maupun poster-2 yang mendukung PEMBERIAN ASI (bukan IMD-nya).. tapi okelah, karena program ini kan gencar sekali dilaksanakan oleh Ibu Utami, gue pun agak lega..

Sepeerti yang pernah gue ceritain proses melahirkan kakak, sebelum dibawa ke ruang operasi, gue udah mulai curiga bahwa gue tidak akan didukung dalam pelaksanaan IMD, karena apa? karena baju operasi gue KANCING BELAKANG... dan pada saat gue disuruh ganti baju, langsung gue bilang ke susternya," Suster, saya kan mau IMD".. trus susternya bilang,"Oiya bu, nanti di ruang operasi, baju ibu AKAN DIBUKA... means gue get naked.. okelah.. gue tenang, sekaligus excited membayangkan punya pengalaman menyusu dini untuk malaikat kecil gue...

Karena gue caesar, gue sadar sepenuhnya atas apa yang terjadi dengan diri gue, tentu saja sampai kakak lahir, menurut majalah yang pernah gue baca, pada saat dokter menjahit perut inilah IMD pada operasi caesar dijalankan.. sebelum pada akhirnya gue akan dibius total serta masuk ke ruang pemulihan.. tetapi, apa yang gue alamin? Begitu lahir, kakak hanya digendong suster dan diceplokin mulutnya ke mulut gue untuk dicium (ngga sampe 1 menit), gue liat kakak langsung dibawa keluar (mungkin untuk diadzanin pipun-nya) dan gue LANGSUNG dibikin teler... alias gue ngga liat kakak lagi...

Begitu sadar, langsung gue inget, KENAPA IMD yang udah gue wanti-wanti dari awal ngga dijalanin sama DOKTER, SUSTER, DOKTER ANESTESI, ataupun komponen lain di rumah sakit pada saat gue melahirkan?? Berarti apa yang dipajang dan digembor-gemborkan rumah sakit tempat gue melahirkan HANYA SEKEDAR PAJANGAN SAJA...

Alhamdulillah kakak sehat dan sekarang menyusu masih lahap.. Insya Allah gue akan meyusu eksklusif sampai 6 bulan nanti.. hanya gue menyayangkan kejadian yang menimpa gue, karena memang seperti kata Ibu Utami, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa dari para penolong kelahiran, karena menurut gue, kalau ibu, pasti sabar lah, secara 9 bulan mengandung, apa aja yang anak mau pasti diturutin asal baik untuk si anak kelak..

Well.. sekali lagi tanpa bermaksud menyinggung pihak-pihak tertentu, sebelumnya gue minta maaf, tapi terus terang kalo inget ini gue masih jengkel.. karena IMD tuh ngga akan ada lagi sampe nanti lu hamil lagi..

Pesen gue, untuk mbak-mbak yang masih hamil dan ingin IMD, bener-bener deh harus lebih cerewet sama dokter dan suster-2 di RSB-nya.. kalo langsung dibikin teler kayak gue kan bisa kehilangan moment indah melihat bayi kita ternyata punya instinct menyusu dan segala manfaat baik dari IMD...

Peace..!

Attachment: IMD.pdf

5 comments:

  1. SETUJU! Aku juga denger pengalaman yang hampir serupa. Memang ga hanya kita yang harus wanti2 keukeh sama paramedisnya. Orang2 yang dampingin kita (suami, ibu, kakak dll) pas ngelahirin juga harus diingatkan. Jadi kalo ada hal kaya gini (kita lemas/pingsan dll), sementara kita ga bisa ngapa2in, orang lain yang mendampingi kita tersebut yang ambil alih tugas melakukannya permintaan inisiasi tersebut biar dilakukan.

    Tenang Tria, insya Allah buat anak kedua ;).

    ReplyDelete
  2. Begitulah Bu. Untuk sementara ini, memang belum ada peraturan pemerintah yang mengawasi dan mengatur 'kelakuan' paramedis di rumah sakit bersalin. Saya mengalami hal yang sama, ketika istri saya melahirkan. Sebagai bapak yang waktu itu masih pemula, saya tidak tahu banyak soal IMD ini. Ternyata, momen IMD yang hanya muncul dengan kuat dalam satu jam pertama sejak bayi lahir, terlewat begitu saja. Parahnya, putriku langsung dikasi susu botol. Hmmm... Para suami tampaknya harus lebih berani 'berkelahi' dengan orang-orang di RSB, untuk memastikan IMD untuk buah hatinya... Salam kenal...

    ReplyDelete
  3. itu dia mas.. suamiku pun tak boleh masuk ke ruangan operasi.. jadi hanya tunggu di luar saja sambil nunggu si kecil dibawa keluar untuk diadzankan..

    ReplyDelete
  4. mbak kejadian itu di RS mana ya?
    kalo RS yg bener2 mendukung IMD sepenuhnya itu dimana aja??
    Thx

    ReplyDelete
  5. Ngalamin kejadian yang sama persis saat ngelahirin Keiva, Tri. Secara saat itu Keiva harus segera masuk NICU, akhirnya IMD-nya gagal ... hiks.

    ReplyDelete